PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK MASA PANDEMI COVID-19 MELALUI DARING PADA SISWA KELAS XI KEAGAMAAN DI MAN KOTABARU

Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting dalam setiap kehidupan manusia yang tidak bisa ditinggalkan dan setiap manusia berhak dan wajib mendapatkan pendidikan. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan kemampuan untuk menghadapi tuntutan objektif masa kini, baik tuntutan dari dalam maupun tuntutan karena pengaruh dari luar masyarakat. Di era tahun 2020 terdapat pandemi virus corona yang sangat berdampak pada dunia pendidikan, khususnya berkaitan dengan mata pelajaran Aqidah Akhlak.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui bagaimana pembelajaran Aqidah Akhlak masa pandemi Covid-19 melalui daring pada siswa kelas XI Keagamaan di MAN Kotabaru, (2) mengetahui apa saja yang mempengaruhi pembelajaran Aqidah Akhlak masa pandemi Covid-19 melalui daring pada siswa kelas XI Keagamaan di MAN Kotabaru. Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan mengambil lokasi di MAN Kotabaru. Instrument kunci adalah peneliti sendiri dan teknik pengumpulan data digunakan adalah observasi,wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) Proses Pembelajaran Aqidah Akhlak selama daring ini berjalan sebagaimana mestinya walaupun belum maksimal dikarenakan adanya beberapa kendala dalam pembelajaran daring ini, meliputi a. Perencanaan, dalam hal ini adanya perubahan seperti pembuatan RPP pada masa pembelajaran daring b. Pelaksanaan, proses pembelajaran selama daring ini menggunakan media internet seperti wa, instagram, dan classroom. c. Evaluasi yang digunakan ada 2 cara yaitu evaluasi tertulis (dengan menggunakan media classroom) dan praktek (menggunakan media instagram). (2) faktor yang mempengaruhi pembelajaran Aqidah Akhlak masa pandemi Covid-19 melalui daring pada siswa kelas XI Keagamaan di MAN Kotabaru, terdapat 3 faktor yaitu a. faktor internal (kurangnya kesadaran dari peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran), b. faktor eksternal (berupa kendala waktu dan tekanan orangtua serta dorongan dari orangtua), c. faktor kontekstual (lebih cenderung pada penggunaan media aplikasi yang tidak ramah, kurang penguasaan dalam teknologi dan perasaan terisolasi karena harus belajar secara mandiri).