STRATEGI GURU MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DALAM MENANAMKAN KARAKTER ISLAMI PESERTA DIDIK DI MTS RAUDHATUL JANNAH KOTABARU

Tulisan ini memaparkan tentang “Bagaimana Strategi Guru Mata Pelajaran Akidah Akhlak dalam Menanamkan Karakter Islami Peserta Didik di MTs Raudhatul Jannah Kotabaru, kemudian faktor pendukung guru mata pelajaran Aakidah Akhlak dalam menanamkan karakter Islami peserta didik di MTs Raudhatul Jannah Kotabaru, dan juga faktor penghambat guru mata pelajaran Akidah Akhlak dalam menanamkan karakter Islami peserta didik di MTs Raudhatul Jannah Kotabaru.

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penggalian data dilakukan dengan editing, dan klasifikasi. Setelah data diolah maka langkah selanjutnya analisis data dengan teknik induktif, yakni mengambil kesimpulan dari yang khusus ke umum.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi guru mata pelajaran Akidah Akhlak dalam menanamkan karakter Islami peserta didik di MTs Raudhatul Jannah Kotabaru, yaitu: keteladanan, memberikan nasihat dan motivasi, penyampaian pembelajaran menggunakan metode ceramah, penugasan, pembiasaan, pemberian hukuman yang mendidik bagi peserta didik yang melanggar tata tertib dan peraturan sekolah, dan pemberian hadiah. Kemudian faktor pendukung guru mata pelajaran akidah akhlak dalam menanamkan karakter islami peserta didik di MTs Raudhatul Jannah Kotabaru yaitu terdiri dari faktor internal dan eksternal, dimana faktor internalnya adalah adanya kerja sama antar guru disekolah, dan adanya ekstrakurikuler di MTs Raudhatul Jannah Kotabaru, sedangkan faktor eksternalnya adalah dukungan orangtua peserta didik, dan reaksi positif dari pemerintah. Faktor penghambat guru mata pelajaran akidah akhlak dalam menanamkan karakter islami peserta didik di MTs Raudhatul Jannah Kotabaru juga terdiri atas faktor internal dan faktor eksternal, faktor internalnya yaitu peserta didik yang susah diatur, sedangkan faktor eksternalnya adalah lingkungan keluarga, serta lingkungan sosial dan teman sebaya.