MANFAAT PENGALAMAN MENGAJAR GURU PAI TERHADAP PEMBENTUKAN TINGKAH LAKU ISLAMI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 KECAMATAN PULAU LAUT TENGAH KABUPATEN KOTABARU

Tingkah laku Islami merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi apabila kita melihat kehidupan saat ini, kemajuan teknologi dapat mengakibatkan perubahan-perubahan yang secara nyata berdampak pada tingkah laku seseorang, terutama perubahan perilaku siswa yang dapat berdampak kurang Islami. Beranjak dari latar belakang diatas, penulis membahas bagaimana Pembentukan Tingkah Laku Islami Pesrta Didik di SMP Negeri 2 Kecamatan Pulau Laut Tengah dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Pembentukan Tingkah Laku Islami Pesrta Didik SMP Negeri 2 Kecamatan Pulau Laut Tengah.
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah Guru PAI yang berjumlah 1 orang dan Objek penelitian ini adalah Pembentukan Tingkah Laku Islami Pesrta Didik di SMP Negeri 2 Kecamatan Pulau Laut Tengah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penggalian data penulis menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumenter. Data yang terkumpul kemudian di olah melalui taha-tahap seperti editing dan interpretasi data, dalam menganalisis data penulis menggunakan analisis kualitatif deskriptif dengan menarik kesimpulan secara induktif.
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa Manfaat Pengalaman Mengajar Guru PAI Terhadap Pembentukan Tingkah Laku Islami Peserta Didik di SMP Negeri 2 Kecamatan Pulau Laut Tengah Kabupaten Kotabaru adalah melalui proses belajar mengajar dengan menanamkan dan mengajarkan akhlaqul karimah dan perilaku islami, guru memberikan contoh disiplin dan berpakaian rapi dan muslim/Muslimah, mengucap salam dan do’a, pembiasaan bertingkah laku Islami di sekolah di rumah dan di lingkungan masyarakat , pengawasan perilaku di sekolah, pemberian nasehat atau bimbingan dalam keseharian terutama jika ada perilaku yang kurang islami. Adapun Faktor yang mempengaruhi adalah faktor orangtua yang mendukung, faktor motivasi guru dan anak didik yang mendukung, faktor lingkungan yang mendukung, faktor teman sebaya yang sebagian kurang mendukung, faktor media massa terutama TV dan HP pemilihatan tayang/situs yang kurang mendukung.