DAMPAK PEMBELAJARAN DARING PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAQ DI MAN KOTABARU

Skripsi ini memaparkan tentang dampak pembelajaran daring pada mata pelajaran akidah akhlaq di MAN Kotabaru. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana dampak pembelajaran daring pada mata pelajaran aqidah akhlaq di MAN Kotabaru dan faktor-faktor yang mempengaruhi dampak pembelajaran daring pada mata pelajaran aqidah akhlaq di MAN Kotabaru. Sedangkan tujuan penelitiannya adalah menjawab rumusan masalah yang sudah ditetapkan.
Adapun pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif di mana dalam penyajian data lebih ditekankan pada kualitas objek,, sedangkan jenis penelitiannya adalah deskriptif. Adapun subjek dari penelitian ini adalah 2 orang guru yaitu ibu Hj. Siti Rohana, S.Ag dan ibu Masmuliyani, S.Pd.I dan objek penelitian ini adalah dampak pembelajaran daring pada mata pelajaran aqidah akhlaq di MAN Kotabaru dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dalam pelaksanaan penelitian ini digunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu observasi wawancara dan dokumentasi data diolah dengan teknik editing klarifikasi dan interpretasi selanjutnya dilakukan analisis data dengan cara induktif yaitu menarik kesimpulan berangkat dari hal-hal bersifat khusus kepada hal-hal yang bersifat umum.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak pembelajaran daring pada mata pelajaran akidah akhlaq di MAN Kotabaru yaitu pertama dampak positifnya, menghemat tenaga, efisien terhadap waktu, tidak terpaku terhadap tempat (sekolah) dapat melakukan pembelajaran dimana saja, dapat menjelaskan atau membagikan pembelajaran langsung ke beberapa kelas dengan sekali melakukan pembelajaran, siswa sangat rajin dalam hal penyelesaian tugas, peserta didik lebih banyak waktu untuk berkumpul dengan keluarga.
Sedangkan yang kedua, dampak negatif yaitu, Tidak dapat mengawasi sepenuhnya peserta didik pada saat pembelajaran daring dan tidak dapat mengetahui bagaimana respon peserta didik pada saat pembelajaran daring, lebih banyaknya memakan waktu karena peserta didik dapat kapan saja mengumpulkan tugas atau bertanya kepada guru karena daring. belum siapnya tenaga pendidik menghadapi pembelajaran daring, kurang memahami media daring yang bagus untuk dikembangkan, kurangnya perhatian saat waktu pembelajaran daring itu dimulai, peserta didik belum siap terhadap sarana prasarana pembelajaran daring, dari ada yang belum punya hp, susahnya jaringan di luar kota (pedesaan), tidak dapatnya melakukan amaliyah-amaliyah yang biasa dilaksanakan di lingkungan sekolah.